Minggu, 27 Maret 2016

Tanaman Obat Keluarga (TOGA)



Solusi Kesehatan Keluarga
Pendahuluan
Berbicara tentang pemanfaatan tumbuhan obat atau bahan baku alam pada umumnya, sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sebelum manusia diciptakan di muka bumi ini, Tuhan telah melengkapi isi bumi ini dengan segala isinya (baik tumbuhan, hewan, dsb) untuk kesejahteraan umat manusia semata.  Dan sejak manusia  diturunkan di atas bumi ini, manusia telah mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan hidupnya termasuk keperluan akan obat-obatan dalam rangka mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya.
                Di negara kita disamping beredar dan digunakannya obat modern, obat tradisional tetap digunakan oleh masyarakat luas sampai saat ini.  Hal ini membuktikan bahwa upaya kesehatan tradisional dengan obat tradisionalnya yang umumnya berasal dari tumbuhan tentunya mempunyai pengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat di samping tentunya mempunyai aspek kebenaran farmakologik, dan yang digunakan sejak lama oleh masyarakat luas, maka potensi obat tradisional perlu dikembangkan untuk menunjang upaya pemerataan kesehatan kepada masyarakat.
Pengetian TOGA
            Taman Obat Keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun, atau ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman – tanaman yang berkasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.
Fungsi :
*        Fungsi Utama : sarana untuk menanggulangi kesehatan keluarga secara mandiri
*        Fungsi Lain :
  1. Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat
Banyak Tanaman obat yang menghasilkan buah-buahan dan sayur-sayuran sebagai sumber gizi, seperti : Sirsak, Tomat, Wortel, Kemangi, Seledri, Waluh, Ketimun, Bayam, Pepaya, Pisang, Jambu, Pare, dll.
  1. Sarana pelestarian alam
Dengan membuat taman obat keluarga, tanaman-tanaman yang kurang diperhatikan pembudidayaannya semakin diperhatikan karena dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional, sehingga dapat melestarikan jenis-jenis tanaman obat yang tergolong langkah, seperti : Pinang Jawa (Pinanga javana), Pulai Pandak (Rauwolfia spp).
  1. Sarana untuk gerakan penghijauan
Pada gerakan penghijauan di halaman rumah, sekolah, kantor, pinggir jalan, lahan kritis atau lahan bekas penjarahan dapat dipilih tanaman yang berkasiat obat, seperti : Pace, Jambu, Kedawung, Asam, Jati Belanda, Trengguli, dsb.
  1. Sarana untuk pemerataan pendapatan
Hasil toga dapat berfungsi sebagai sumber penghasilan dengan menjual kepada badan-badan usaha yang memerlukan tanaman – tanaman obat tersebut.
  1. Sarana untuk menggerakkan perekonomian masyarakat
Dengan aktifnya warga masyarakat menanam tanaman obat, hasil yang diperoleh dapat dijual secara kelompok dan kelompok menjual langsung ke produsen jamu atau obat tradisonal. Dengan demikian pasaran bahan baku jamu atau obat tradisional tidak hanya dikuasai oleh tengkulak – tengkulak sehingga keuntungan semakin besar dan menurunkan harga bahan baku obat tradisional. Dengan bahan baku yang murah berakibat harga obat tradisonal yang beredar tidak mahal.
  1. Sarana keindahan
Banyak tanaman obat  yang berfungsi sebagai tanaman hias, seperti : Melati (Jasminum sambac), Soka, Kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis), Sambang darah (Excoecaria cochinchinensis Lour), Tapak darah (Catharanthus roseus L.) bila ditata dengan seni taman akan tampak indah dipandang mata. Hal ini bermanfaat untuk kesehatan jiwa dan mata.
Secara Garis Besar, TOGA di kelompokkan menjadi 3 manfaat :
a.       Usaha pengobatan yang bersifat pencegahan, peningkatan, dan pemulihan, seperti misalnya ramuan untuk menjaga kebugaran, awet muda, dan ramuan persalinan. Ramuan ini dapat berupa makanan/minuman sehat atau jamu.
b.      Usaha pengobatan yang bersifat terapi, misalnya : beberapa ramuan untuk pengobatan panas, mencret, dll.
c.       Usaha pengobatan untuk kosmetika (mempercantik diri), misalnya : galian singset lulur mangir, dsb.
Keuntungan :
1.      Dapat ditanam di halaman rumah atau di kebun dekat rumah
2.      Dapat diramu sendiri dengan mudah
3.      Kadang-kadang bahan obat selalu tersedia di dapur. Bumbu dapur dan sayuran dapat berkasiat obat, seperti : merica, pala, jahe, kencur, laos, daun salam. Dsb.
4.      Tidak perlu diimpor

Keuntungan pemanfaatan tanaman obat :
1.      Efek kurang drastis bila dibandingkan dengan bahan kimia murni.
Zat tunggal mempunyai efek atau kerja yang lebih dratis dibandingkan dengan bahan alam yang mengandungnya, misalnya :
  • Vitamin B1 dalam beras. Vitamin B1 lebih cepat efeknya bila dibandingkan dengan beras dipakai sebagai jamu atau obat.
  • Zat tunggal Curcumin pada kunyit, temu kunci dan temulawak akan lebih cepat efeknya dibandingkan dengan kunyit, temu kunci dan temulawak dipakai sebagai jamu atau obat.
2.      Mempunyai kasiat yang lebih lengkap dibandingkan dengan zat aktif tunggal yang disari dari bahan alam tersebut.
Contoh :
* kulit batang pohon Kina khasiatnya akan lebih lengkap dibandingkan dengan Kina yang asalnya dari kulit pohon Kina. Hal ini disebabkan karena kulit batang pohon kina selain mengandung kinina juga mengandung Kinidina, Sinkonina, Sinkonidina dan lain – lain, masing – masing mempunyai efek berlainan.
  • Rimpang kunyit selain mengandung Curcumin juga mengandung Zingiberene, Cineol, Borneol, Turmeron, Camphene, dll.
  • Rimpang temulawak selain mengandung Curcumin juga mengandung Kamfer, Glucosida, Turmerol, dll.
Efek samping sangat kecil.
Dapat dikatakan tanpa efek samping bila dibandingkan dengan zat aktif tunggal yang dapat disarikan dari bahan alam yang bersangkutan karena adanya zat lain (yang ada di dalam bahan alam itu ) yang menetralisir efek yang ditimbulkan oleh zat aktif yang dikandung oleh bahan alam tersebut.
Beberapa Keuntungan Lainnya Keuntungan :
1.      Dapat ditanam di halaman rumah atau di kebun dekat rumah
2.      Dapat diramu sendiri dengan mudah
3.      Kadang-kadang bahan obat selalu tersedia di dapur. Bumbu dapur dan sayuran dapat berkasiat obat, seperti : merica, pala, jahe, kencur, laos, daun salam. Dsb.
4.      Tidak perlu diimpor

Penyakit dan gejala penyakit yang dapat ditanggulangi dengan tanaman obat :
1.            Penyakit yang mungkin dapat diobati secara kausatif. Kausatif : penyembuhan yang ditujukan pada akar  penyebabnya,
  1. Cacingan
  2. Panu / kadas
  3. Kudis
  4. Malaria
  5. Gigitan serangga

2.      Gejala penyakit yang dapat diobati secara simtomatik. Simtomatik : pengobatan yang ditujukan pada keluhan dan gejala suatu penyakit semata – mata, :
  1. Batuk                                       k.  Bisul
  2. Sakit kepala                             l.   Bengkak terpukul
  3. Sembelit                                  m. Gatal
  4. Sariawan                                 n.  Luka baru
  5. Sakit gigi                                 o.  Luka bakar kecil
  6. Mual                                        p.  Wasir
  7. Mencret                                  q.  Kembung
  8. Mimisan / pendarahan kecil  r.  Pilek
  9. Mulas                                      s.  Encok /  rematik
  10. Demam                                   t.  Anyang – anyangan




3.      Keadaan yang dapat diobati secara suportif :
a.   Bau badan                             f.  Memperlancar air susu
b.   Jerawat                                  g.  Habis bersalin
c.    Kurang nafsu makan            h.  Penyubur rambut
d.   Kehamilan                             i.   Penghitam rambut
e.   Lesu darah                             j.   Ketombe

4.      Penyakit yang telah didiagnosa oleh dokter :
  1. Batu empedu
  2. Batu ginjal ( kencing batu )
  3. Keputihan
  4. Penyakit mata
  5. Tekanan darah tinggi
  6. Susah kencing


PENGEMBANGAN TOGA SEBAGAI UPAYA KONSERVASI
Pendahuluan
                Pemanfaatan tumbuhan obat di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat beberapa tahun terakhir ini, terutama di sebabkan oleh besarnya perhatian masyarakat terhadap obat tradisional.  Banyak organisasi yang bertujuan mengembangkan obat tradisional di bentuk oleh masyarakat peminat obat tradisional, misalnya Gabungan Pengusaha Jamu (GPJ), Himpunan Tani Indonesia (HKTI) dan kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia.
Faktor yang mendukung perkembangan obat tradisional adalah tanggapan yang baik dari para dokter, seperti :
1.       Obat tradisional merupakan pengganti obat modern, teruatam bagi penduduk yang tinggal di daerah/desa yang kekurangan fasilitas kesehatan.
2.       Adanya informasi dan pengalaman pribadi yang dapat menyembuhkan penyakit dari para dokter.
3.       Adanya informasi ilmiah dari obat tradisional.
Walaupun di Indonesia telah menetapkan beberapa kawasan hutan menjadi hutan konservasi dan hutan lindung, namun banyak faktor yang tidak dapat menjamin spesies tumbuhan obat yang belum di budidayakan.  Beberapa faktor yang mengancam kelestarian tumbuhan obat di Indonesia antara lain :
1.       Sampai saat ini sebagian besar bahan baku obat yang berasal dari tumbuhan di panen langsung dari alam/hutan alam, hanya sebagian kecil aja yang diperoleh dari hasil budidaya.
2.       Kerusakan habitat, akibat exploitasi hutan, perladangan berpindah, exploitasi tambang, kebakaran hutan, dll.
3.       Konservasi hutan menjadi non hutan seperti perluasan areal pertanian, transmigrasi, pemukiman, industri, dll.
Memperhatikan beberapa faktor di atas untuk menghindari terjadinya kelangkaan dan kepunahan spesies maupun pengetahuan tumbuhan obat dari hutan alam, maka pelestarian tumbuhan obat harus mencakup :
1.       Peningkatan pengelolaan kawasan konservasi yang ada sekarang secara terpadu, pengetahuan akan kekayaan sumber daya kawasan harus benar-benar dikuasai.
2.        Harus ada luasan areal tertentu di dalam kawasan hutan produksi yang tidak dieksploitasi untuk kepentingan konservasi keanekargaman hayati.
3.       Pemanfaatan spesies yang berasal dari alam harus berdasar kemampuan alam untuk melakukan regenerasi.
4.       Pembinaan populasi dan tumbuhan obat di hutan untuk tujuan meningkatkan produksi.
5.       Pengadaan tumbuhan obat untuk bahan baku industri obat maupun industri farmasi harus berasal dari hasil budidaya.
6.       Pengembangan tanaman obat di desa-desa dan atau keluarga (TOGA)
Pengembangan TOGA sebagai upaya Konservasi
Menurut Undang-undang no 05 tahun 1990, konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan :
a.       Perlindungan sistem penyangga kehidupan.
Sistem penyangga kehidupan merupakan satu proses alami dari berbagai unsur hayati dan non hayati yang menjamin kelangsungan kehidupan makhluk. Sedangkan perlindungan sistem penyangga kehidupan ditujukan bagi terpeliharanya proses ekologis yang menunjang kelangsungan kehidupan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.
Toga yang sekarang banyak di budidayakan, pada walnya juga termasuk tumbuhan liar yang di ambil dari alam. Dengan adanya pengembangan TOGA di harapkan tumbuhan obat yang ada di alam akan terlindung dari kepunahan.

b.      Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya dapat dilaksanakan di dalam dan di luar kawasan suaka alam. Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa didalam kawasan suaka alam dilakukan dengan membiarkan agar populasi semua jenis tumbuhan (termasuk tumbuhan obat) dan satwa seimbang menurut proses alami di habitatnya, sedangkan di luar kawasan dilakukan dengan menjaga dan mengembangbiakkan jenis tumbuhan (termasuk tumbuhan obat) dan satwa untuk menghindari bahaya kepunahan, jadi melakukan pengembangan TOGA berarti telah turut serta dalam upaya pengawetan tumbuhna untuk menghindari bahaya kepunahan.

c.       Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Sumber daya alam hayati dapat di manfaatkan untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan umat manusia dengan tetap memperhatikan kelangsungan potensi, daya dukung dan keanekargaman jenis sumber daya alam hayati tersebut.  Salah satu bentuk pemanfaatan tersebut adalah dengan budidaya tanaman obat-obatan.

Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan Tanaman Obat Keluarga, antara lain :
1.       Memahami jenis dan manfaat tanaman toga, mulai dari akar, batang, daun, bunga dan buahnya, serta bau dan rasanya.
2.       Harus mengetahui persyaratan tumbuh tiap jenis tumbuhan obat seperti  : jenis tanah, ketinggian tempat, iklim, suhu, kelembaban tanah yang baik, dll.
3.       Harus mengetahui cara penanaman tiap jenis obat dan bagian-bagian yang dapat di kembangbiakkan., dari stek akar, batang, daun, biji, ddll
4.       Perlu mengetahui daerah penyebaran tiap jenis tumhuna obat.

Penutup
Dengan melakukan kegiatan pengmbangan TOGA berarti telah turut serta dalam upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang meliputi perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan.  Adanya persepsi yang sama tentang konservasi sangat diperlukan demi kelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.


Salam Lestari,...




2 komentar:

  1. YouTube Betting - Vimeo
    Vimeo Vimeo Betting. Live Streaming of live football video streaming. Watch live football matches, replays, matches, video. No signup or youtube mp3 install needed.

    BalasHapus
  2. Jammy Monkey Casino Tickets - Event Calendar - JS Hub
    Find 광주 출장샵 Jammy 충주 출장샵 Monkey Casino venue concert titanium tubing and event schedules, venue information, directions, 안산 출장샵 and seating charts.Jan 14, 2022Jambo MonkeyThu, Dec 안동 출장마사지 16, 2022Kimmin Jars

    BalasHapus